Pernahkah kamu mendengar ungkapan “wanita tidak perlu mencari gelar tinggi-tinggi, karena pada akhirnya mereka hanya akan berakhir di dapur?” Mirisnya, pandangan ini sering kali berasal dari generasi ibu yang lebih tua yang mengabaikan pentingnya pendidikan bagi perempuan. Budaya ini telah tertanam kuat dalam masyarakat kita dan menciptakan kesan bahwa pendidikan lebih penting bagi laki-laki, mencerminkan pandangan yang sangat sempit tentang peran perempuan.
Sejak dulu, perempuan sering kali dihadapkan pada stereotip bahwa tempat mereka hanyalah di dapur, mengurus rumah tangga dan anak-anak. Banyak yang beranggapan bahwa pendidikan tinggi tidak akan memberikan manfaat yang berarti bagi perempuan karena pada akhirnya mereka hanya akan kembali pada peran tradisional. Isu ini tidak hanya menghambat perempuan dalam mengejar impian dan karir mereka, tetapi juga membatasi potensi mereka untuk berkontribusi secara lebih luas dalam masyarakat. Pemikiran semacam ini sering kali diturunkan dari generasi ke generasi, menciptakan lingkaran setan yang sulit diputus.
Sebenarnya, pengetahuan yang diperoleh perempuan melalui pendidikan memiliki nilai yang besar. Pendidikan memberikan mereka pengetahuan dan keterampilan yang dapat digunakan untuk mendidik anak-anak mereka. Keberhasilan seorang perempuan tidak hanya diukur dari kesuksesannya di dunia kerja, tetapi juga dari keberhasilannya dalam membesarkan anak-anak yang cerdas dan berbudi pekerti luhur.
Faktor ekonomi seringkali menjadi hambatan bagi perempuan untuk mendapatkan pendidikan tinggi. Biaya pendidikan tinggi masih dianggap tinggi, dan sering kali prioritas diberikan kepada anak laki-laki. Padahal, peran seorang ibu tidak terbatas pada pekerjaan di dapur. Ia juga memiliki peran penting sebagai pendidik, yang akan membentuk generasi yang gemilang jika dirinya memiliki pengetahuan dan pendidikan yang memadai.
Dengan perkembangan zaman, ibu modern harus lebih cerdas daripada anak-anak mereka untuk dapat menghadapi tantangan parenting yang modern, memberikan pendidikan yang lebih baik kepada anak-anak, dan mempersiapkan mereka menghadapi dunia yang semakin kompleks. Perempuan yang memiliki pendidikan tinggi dapat berperan aktif dalam pembangunan sosial dan ekonomi, menjadi agen perubahan, dan memberikan kontribusi positif dalam berbagai bidang.
Pendidikan tinggi juga membuka pintu bagi perempuan untuk mengejar impian mereka di luar pekerjaan rumah tangga. Mereka dapat menjadi pemimpin di bidang-bidang seperti bisnis, teknologi, ilmu pengetahuan, dan politik. Dengan memiliki akses yang sama terhadap pendidikan tinggi, perempuan memiliki kesempatan untuk mengekspresikan potensi mereka secara maksimal, tidak hanya untuk kebaikan diri sendiri tetapi juga untuk masyarakat sekitar.
Selain itu, investasi dalam pendidikan tinggi bagi perempuan bukan hanya investasi dalam individu, tetapi juga investasi dalam masa depan bangsa. Perempuan yang terdidik cenderung memiliki keluarga yang lebih stabil dan lebih mampu memberikan kontribusi positif dalam mengatasi masalah-masalah sosial yang kompleks seperti kemiskinan, ketimpangan gender, dan kesehatan masyarakat.
Menyadari pentingnya hal ini, peran serta semua pihak, baik pemerintah, institusi pendidikan, maupun masyarakat luas, sangat dibutuhkan untuk memastikan bahwa perempuan mendapatkan kesempatan yang setara dalam mengakses pendidikan tinggi. Dengan demikian, kita tidak hanya memberdayakan perempuan, tetapi juga memajukan bangsa secara keseluruhan. Oleh karena itu, kita harus terus mendorong dan mendukung perempuan dalam mengejar pendidikan tinggi. Hambatan-hambatan tradisional dan stereotip yang menghalangi akses mereka ke pendidikan harus diatasi. Dengan cara ini, perempuan dapat menjadi kekuatan yang mendorong perubahan sosial dan kemajuan bagi semua orang.
Pojok Kampus: Punya keresahan yang ingin dituangkan dalam bentuk tulisan? Pengalaman, cerita unik, hal seru, atau informasi seputar kampus yang ingin disampaikan kepada publik? Atau ingin menyampaikan ide, opini dan kritik seputar dunia kampus? Yuk menjadi kontributor dan kirim naskah tulisanmu ke laman Pojok Kampus. Sebelum itu, sebaiknya kamu ikuti dengan seksama, teliti, dan hati-hati Panduan Kirim Tulisan dan Poin Kontributor di sekampus.com
Yuk terhubung dengan teman sekampus di sosial media
instagram: instagram.com/sekampuss
tiktok: tiktok.com/@sekampus