Kampus Update! Jumat sore, 18 April 2025, Ikatan Alumni Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta (IKALUM FKM UMJ) menggelar Alumni Talk Vol. 1 secara daring melalui platform Zoom.
Acara ini merupakan bagian dari refleksi peringatan Hari Kesehatan Dunia yang tahun ini menyoroti pentingnya kesehatan sebagai hak dasar setiap manusia. Dalam semangat tersebut, FKM UMJ menghadirkan sosok inspiratif dari kalangan perempuan, yaitu Safiya, alumni FKM UMJ yang kini berkiprah sebagai Public Health Specialist di Kementerian Kesehatan Somalia.
Acara ini diikuti oleh sekitar 30 peserta dari berbagai latar belakang, mulai dari praktisi kesehatan, dosen, mahasiswa aktif, hingga para alumni FKM UMJ itu sendiri. Keberagaman peserta ini menunjukkan antusiasme dan kepedulian dari sisi praktisi hingga akademisi terhadap isu-isu kesehatan masyarakat di tingkat global.
Atikel terkiat: Kolaborasi antara Mahasiswa Muhammadiyah dan Relawan dalam Giat Respons Banjir di Tangerang Selatan
Menariknya, sesi ini dimoderatori oleh Fayyaza Zakaria, mahasiswi aktif FKM UMJ yang tergabung dalam organisasi kemanusiaan ERDAMS FKM UMJ, dan juga merupakan salah satu founder dari Nabastala Semesta, sebuah organisasi yang bergerak di bidang pengembangan kapasitas dan pendidikan berbasis nilai sosial.
Titik Awal Berkarier dalam Menapaki Mimpi
Safiya memulai kisahnya dengan alasan sederhana namun bermakna. Ia memilih FKM UMJ karena melihat adanya keselarasan antara nilai-nilai Islam, pendidikan yang menekankan aspek preventif dalam kesehatan, serta lingkungan belajar yang mendorong mahasiswa dan mahasiswinya untuk aktif dan peka terhadap isu sosial dan kesehatan.
“Di FKM UMJ, saya banyak belajar lewat diskusi, presentasi, dan public speaking. Mahasiswa dituntut aktif, dan itu sangat terpakai ketika saya harus kerja di lapangan,”
— Safiya
Tak heran jika selama masa kuliah, Safiya aktif dalam berbagai organisasi seperti HIMA KESMAS UMJ, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), SEMESTA Bidang Kesehatan Reproduksi, hingga menjadi Ketua Nasional AMIPERS (Aliansi Mahasiswa Kesehatan Reproduksi dan Seksual).
Apa pendapatmu? Benarkah Mahasiswa Gen Z Lebih Sadar Perubahan Iklim?
Seluruh pengalamannya tersebut memperkuat kepercayaan diri sekaligus kemampuan advokasinya di bidang kesehatan masyarakat. Pengalaman organisasi dan pembelajaran interaktif inilah yang menurut Safiya menjadi bekal penting saat akhirnya ia bekerja di lapangan global seperti Somalia.
Ia menyebutkan kembali bahwa kegiatan diskusi, presentasi, hingga public speaking yang terbiasa dilakukan di bangku kuliah kini menjadi bagian krusial dalam aktivitas sehari-harinya sebagai Public Health Specialist di wilayah krisis.
“Banyak hal yang saya pelajari di FKM UMJ sangat terpakai di lapangan, terutama bagaimana kita menyampaikan informasi kepada komunitas secara jelas dan empatik.”
Safiya membuktikan bahwa dari kampus di Jakarta, ia bisa melangkah jauh hingga ke Afrika, membawa ilmu dan semangat untuk membantu masyarakat yang membutuhkan layanan kesehatan.
Potret Ketimpangan dalam Sistem Kesehatan Dunia
Pemilihan Safiya sebagai pembicara bukan tanpa alasan. Somalia—tempat ia kini bekerja—merupakan salah satu negara yang menghadapi tantangan berat dalam sektor kesehatan: keterbatasan infrastruktur, minimnya tenaga medis, hingga kondisi sosial-politik yang tidak stabil.
Namun di balik semua itu, Somalia menjadi cermin nyata bagi dunia untuk melihat ketimpangan akses kesehatan global. Dalam forum ini, Safiya memaparkan secara gamblang bagaimana perbedaan sistem kesehatan di Somalia dan Indonesia, baik dari sisi kebijakan, fasilitas, hingga pendekatan terhadap masyarakat.
Ia menekankan pentingnya solidaritas global dan peran tenaga kesehatan dari berbagai belahan dunia untuk saling belajar dan berkontribusi lintas batas negara.
Uniknya, sesi Alumni Talk ini berlangsung dalam dua bahasa, yakni Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Penggunaan kedua bahasa ini tidak hanya mencerminkan kapasitas global narasumber, tetapi juga menjadi bagian dari pembelajaran internasionalisasi bagi para peserta.
Baca Juga: Peran Mahasiswa dalam Merespons Bencana dan Perubahan Iklim
Transisi antarbahasa dilakukan secara alami dan penuh semangat, memperkaya wawasan peserta dari berbagai kalangan.
Di tengah sesi yang serius dan mendalam, terselip pula momen ringan yang mencairkan suasana: ketika moderator bertanya soal makanan favorit selama tinggal di Somalia, Safiya dengan antusias menjawab:
“Indomie versi Somalia!”
Ternyata, cita rasa mi instan yang jadi favorit banyak orang Indonesia ini juga menjadi pelipur rindu bagi Safiya di negeri jauh. Ia menggambarkan bagaimana versi lokal Indomie di Somalia tetap punya rasa khas, namun tetap mengingatkannya pada rumah. Cerita sederhana ini menghangatkan suasana dan menghadirkan kedekatan emosional antara narasumber dan peserta.
Dalam sesi tanya jawab, diskusi berkembang luas: mulai dari sistem kesehatan Somalia, tantangan budaya, perbandingan dengan Indonesia, hingga peran anak muda dalam agenda kesehatan global.
Menginspirasi Gerakan Kesehatan Masyarakat Lintas Generasi
Melalui sesi ini, Safiya mengajak para peserta untuk melihat isu kesehatan masyarakat dari perspektif global. Ia mengingatkan pentingnya kolaborasi, adaptabilitas, dan keberanian melangkah ke medan yang kurang terjamah.
Bagi mahasiswa, cerita Safiya menjadi motivasi nyata bahwa ilmu yang mereka pelajari hari ini bisa berguna di mana pun—bahkan di tempat-tempat yang tak pernah dibayangkan sebelumnya.
Artikel terkait: Awal Gerakan Kampus Tangguh Bencana di UMJ
Kisah Safiya ini adalah bukti bahwa langkah kecil yang dimulai dari kampus dapat tumbuh menjadi gerakan besar yang menyentuh kehidupan banyak orang di berbagai penjuru dunia.
Alumni Talk ini bukan hanya menjadi ruang berbagi, tetapi juga membuka cakrawala berpikir mahasiswa akan pentingnya peran kesehatan masyarakat di tingkat global.
Kisah ini menjadi bukti bahwa lulusan FKM UMJ tidak hanya disiapkan untuk berkarya secara lokal, tetapi juga memiliki potensi besar untuk memberikan kontribusi nyata di kancah internasional.
Sebuah pengingat bahwa profesi di bidang kesehatan masyarakat bukan hanya soal angka dan data, tapi tentang kemanusiaan, keberanian, dan komitmen untuk terus hadir di tempat yang paling membutuhkan.
Update informasi seputar kampus; kegiatan kampus, acara, program, dan pemberitaan. Kirim rilis silakan kirim via email: redaksisekampus@gmail.com, harap konfirmasi melalui DM Instagram: @sekampuss dan atau Whatsapp: 085643190105
Kontributor: Adipatra Kenaro Wicaksana
Penyunting: @ryanari/Redaksi Sekampus
Adipatra Kenaro Wicaksana seorang pegiat kemanusiaan dan relawan aktif yang memiliki ketertarikan pada isu-isu sosial, kebencanaan, dan pemberdayaan masyarakat. Melalui keterlibatannya di berbagai kegiatan lapangan, ia berupaya mendokumentasikan kisah dan inspirasi dari para relawan serta komunitas terdampak. Ia dapat dihubungi melalui email di Kenaro11@gmail.com.