Pojok Kampus! Waktu awal jadi mahasiswa baru, aku pikir hidup di kampus itu cuma tentang belajar. Duduk manis di kelas, ngerjain tugas, lalu pulang. Tapi ternyata, dunia kampus lebih kompleks dari itu. Ada kelas pagi, tugas kelompok yang suka ngaret, rapat organisasi, dan ajakan nongkrong mendadak dari teman-teman kos.
Di semester pertama, aku sempat “tersesat”—terlalu sibuk ikut kegiatan ini itu sampai lupa kalau aku datang ke kampus buat belajar. Nilai mulai turun, tugas molor, dan badan capek terus. Tapi dari situ, aku belajar satu hal penting: kampus bukan tempat buat pilih antara akademik atau sosial. Kampus adalah tempat kita belajar menyeimbangkan keduanya.
Cerita dari Semester Awal: Ketika Semuanya Terlalu Menarik
Dulu, aku gabung BEM, UKM musik, ikut kelas tambahan bahasa Korea, dan masih pengen punya waktu nongkrong di kafe favorit kampus. Di awal, semuanya terasa seru dan menyenangkan. Tapi makin lama, tugas mulai numpuk, jadwal tabrakan, dan jam tidur makin kacau.
Aku sadar, bukan kampus yang bikin aku kewalahan. Tapi caraku mengatur waktu yang salah.
Pelajaran pertama: Boleh aktif, tapi harus tahu batas. Nggak semua ajakan harus dijawab “iya”.
Belajar Menyusun Prioritas
Waktu itu, aku mulai bikin to-do list mingguan. Hari Senin dan Rabu khusus ngerjain tugas. Selasa dan Kamis aku sisihkan buat rapat atau kegiatan organisasi. Jumat biasanya aku pakai buat review materi. Sabtu? Hari bebas. Nongkrong, nonton film, atau tidur siang sepuasnya.
Dengan cara itu, aku tetap bisa aktif organisasi tanpa ninggalin kuliah. Nggak perlu jadi mahasiswa super, cukup jadi mahasiswa yang tahu apa yang penting untuknya.
Tips dari pengalaman pribadi:
- Tentuin 1–2 kegiatan luar kelas yang paling kamu minati
- Sisihkan waktu belajar yang konsisten tiap minggu
- Jangan takut bilang “nggak dulu” kalau kondisi kamu lagi penuh
Baja juga nih! Kehidupan Anak Kos, Realita vs Ekspektasi Mahasiswa
Kehidupan Sosial Itu Penting, Tapi…
Ada masanya aku merasa FOMO (Fear of Missing Out). Teman-teman upload story lagi hangout bareng, sedangkan aku masih di kamar ngerjain laporan praktikum. Tapi lama-lama aku sadar: hidup sosial bukan soal ikut semua acara, tapi soal hadir di momen yang benar-benar kamu nikmati.
Aku mulai milih kegiatan yang beneran aku butuhkan. Nongkrong yang produktif, sharing yang berkualitas, dan pertemanan yang saling support. Nggak semua orang harus kamu temani—cukup punya 2–3 teman dekat yang bisa jadi tempat pulang, itu sudah cukup banget.
Tips sederhana:
- Pilih teman yang mendukung target akademikmu
- Atur waktu nongkrong agar nggak ganggu istirahat
- Cari komunitas yang selaras dengan minat kamu (biar belajar terasa ringan)
Keseimbangan Itu Tentang Kenal Diri Sendiri
Satu hal yang paling penting dari semua proses ini adalah: kenali diri sendiri. Ada teman yang bisa aktif organisasi dan tetap IPK-nya 3,8. Tapi ada juga yang butuh fokus lebih ke akademik dulu, baru pelan-pelan aktif kegiatan lain.
Dan nggak apa-apa. Setiap orang punya ritme hidup yang beda. Kamu cuma perlu menemukan versi terbaik dirimu, bukan jadi salinan orang lain.
Tanya ke diri sendiri:
- Apa tujuan utama kamu kuliah?
- Hal apa yang paling bikin kamu semangat belajar?
- Aktivitas mana yang bikin kamu berkembang?
Kamu perlu tahu hal ini: Cek Profesi Sesuai Minat Biar Tidak Salah Pilih Jurusan
Kamu Bukan Cuma Mahasiswa, Tapi Manusia yang Bertumbuh
Kuliah bukan cuma tentang IPK. Bukan juga tentang seberapa sibuk kamu di organisasi. Tapi tentang bagaimana kamu bisa tumbuh—secara intelektual, sosial, dan emosional.
“Menyeimbangkan akademik dan sosial bukan tentang membagi dua waktu, tapi tentang membangun versi dirimu yang utuh.”
Jadi, jangan takut kalau kamu masih mencari ritme. Nikmati prosesnya. Coba, salah, evaluasi, dan perbaiki. Karena kampus bukan tempat kamu harus sempurna—tapi tempat kamu belajar jadi lebih baik, sedikit demi sedikit.
Pojok Kampus: Punya keresahan yang ingin dituangkan dalam bentuk tulisan? Pengalaman, cerita unik, hal seru, atau informasi seputar kampus yang ingin disampaikan kepada publik? Atau ingin menyampaikan ide, opini dan kritik seputar dunia kampus? Yuk menjadi kontributor dan kirim naskah tulisanmu ke laman Pojok Kampus. Sebelum itu, sebaiknya kamu ikuti dengan seksama, teliti, dan hati-hati Panduan Kirim Tulisan dan Poin Kontributor di sekampus.com
Yuk terhubung dengan teman sekampus di sosial media
instagram: instagram.com/sekampuss
tiktok: tiktok.com/@sekampus