Cerita Pengalaman Masuk Kuliah! Mimpi Jadi Kenyataan

Sekampus.com Momen masuk kuliah adalah salah satu fase paling berkesan dalam hidup seseorang. Rasanya seperti perjalanan panjang yang penuh tantangan, mulai dari menentukan jurusan hingga menghadapi tes seleksi.

Bagiku, pengalaman masuk kuliah adalah kisah penuh warna, penuh perjuangan, dan penuh rasa syukur.

Awal Mula: Pilihan Jurusan dan Kampus

Segalanya bermula di tahun terakhir SMA. Saat itu, aku dihadapkan pada pertanyaan besar: jurusan apa yang akan kupilih? Aku selalu suka dengan ilmu sosial, terutama komunikasi.

Maka, jurusan Ilmu Komunikasi menjadi pilihan utamaku. Namun, tantangan berikutnya adalah menentukan universitas.

Awalnya, aku ingin kuliah di universitas negeri favorit. Selain biayanya yang terjangkau, reputasi universitas negeri juga menjadi alasan utama.

Setelah berdiskusi dengan orang tua, aku memutuskan untuk mencoba mendaftar di Universitas Negeri Jakarta (UNJ) dan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Kedua kampus ini memiliki program Ilmu Komunikasi yang cukup terkenal.

Persiapan Seleksi: Belajar dan Strategi

Masa persiapan seleksi adalah saat-saat penuh perjuangan. Aku mengikuti bimbingan belajar intensif selama enam bulan. Materi-materi seperti Matematika, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris menjadi fokus utama.

Selain itu, aku juga rajin mengerjakan soal-soal tahun sebelumnya.

Tidak hanya belajar, aku juga mempersiapkan mental. Setiap hari, aku membayangkan diriku mengenakan jaket almamater kampus impian. Visualisasi ini membantu aku tetap termotivasi meskipun rasa lelah sering kali menghampiri.

Hari Seleksi: Deg-degan Maksimal

Hari seleksi tiba. Aku memilih jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) untuk mencoba UNJ dan UNY. Di pagi hari seleksi, aku bangun lebih awal dari biasanya.

Setelah sarapan dan berdoa bersama keluarga, aku berangkat ke lokasi ujian dengan perasaan campur aduk: gugup, semangat, dan sedikit takut.

Saat mengerjakan soal, ada momen di mana aku merasa buntu. Namun, aku tetap tenang dan mencoba fokus pada soal-soal yang aku kuasai lebih dulu. Setelah ujian selesai, aku merasa lega sekaligus penasaran dengan hasilnya.

Pengumuman Hasil Seleksi

Pengumuman hasil seleksi adalah momen paling mendebarkan. Hari itu, aku duduk di depan laptop bersama keluarga. Dengan jantung berdebar, aku memasukkan nomor peserta ke laman resmi SBMPTN.

Setelah beberapa detik menunggu, layar menunjukkan kalimat yang membuat aku melonjak kegirangan: “Selamat! Anda diterima di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Jurusan Ilmu Komunikasi.”

Aku menangis bahagia. Semua usaha dan doa selama ini terbayar. Orang tuaku juga terlihat sangat bangga. Rasanya seperti mimpi yang menjadi kenyataan.

Hari Pertama di Kampus

Hari pertama kuliah adalah babak baru dalam hidupku. Aku tiba di kampus dengan seragam putih-hitam, mengikuti kegiatan orientasi mahasiswa. Suasana kampus sangat ramai, penuh dengan wajah-wajah baru yang penuh semangat.

Kesan pertamaku tentang UNY adalah kampus ini sangat ramah dan nyaman. Aku bertemu teman-teman baru yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia.

Kami saling berbagi cerita tentang perjuangan masuk kuliah, yang ternyata hampir sama: penuh kerja keras dan pengorbanan.

Tantangan Awal Perkuliahan

Kuliah di jurusan Ilmu Komunikasi ternyata tidak semudah yang aku bayangkan. Mata kuliah seperti Teori Komunikasi dan Metode Penelitian Sosial membutuhkan banyak membaca dan berpikir kritis.

Namun, aku menikmati setiap prosesnya. Dosen-dosen di UNY sangat mendukung dan selalu mendorong mahasiswa untuk berkembang.

Selain itu, aku juga aktif di organisasi kampus. Aku bergabung dengan Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi, yang memberikan banyak pengalaman berharga.

Dari kegiatan ini, aku belajar tentang kepemimpinan, manajemen waktu, dan cara bekerja dalam tim.

Mencari Beasiswa

Sebagai mahasiswa, aku juga berusaha meringankan beban biaya kuliah orang tua. Aku mencari informasi tentang beasiswa yang ditawarkan kampus.

Setelah melalui proses seleksi, aku berhasil mendapatkan Beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik (PPA). Beasiswa ini sangat membantu, terutama untuk membeli buku dan kebutuhan perkuliahan lainnya.

Pengalaman masuk kuliah mengajarkan aku banyak hal. Pertama, pentingnya memiliki mimpi dan bekerja keras untuk mewujudkannya. Kedua, doa dan dukungan keluarga adalah sumber kekuatan yang luar biasa.

Ketiga, selalu ada jalan bagi mereka yang berusaha, termasuk jalan menuju pendidikan tinggi.

Kini, aku sudah berada di semester akhir dan tengah mempersiapkan skripsi. Setiap kali melihat ke belakang, aku merasa bersyukur atas perjalanan ini.

Jika kamu sedang berjuang untuk masuk kuliah, percayalah bahwa usaha kamu tidak akan sia-sia. Selamat berjuang!


Pojok Kampus: Punya keresahan yang ingin dituangkan dalam bentuk tulisan? Pengalaman, cerita unik, hal seru, atau informasi seputar kampus yang ingin disampaikan kepada publik? Atau ingin menyampaikan ide, opini dan kritik seputar dunia kampus? Yuk menjadi kontributor dan kirim naskah tulisanmu ke laman Pojok Kampus. Sebelum itu, sebaiknya kamu ikuti dengan seksama, teliti, dan hati-hati Panduan Kirim Tulisan dan Poin Kontributor di sekampus.com


Yuk terhubung dengan teman sekampus di sosial media
instagram: instagram.com/sekampuss
tiktok: tiktok.com/@sekampus

Pojok Kampus
Pojok Kampus
Berisi tulisan ringan-ringan saja, tulisan yang ceria dan populer, boleh si menulis yang sedih-sedih, asal bukan menulis skripsi atau jurnal ilmiah saja ya, nanti terlalu berat buat kamu. Kirim tulisan di: https://sekampus.com/kirim-tulisan
RELATED ARTICLES

Leave a Reply

Ramai Dibaca